Ada peningkatan kesadaran pemilik depot air minum terhadap aspek higienitas dan standar kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Syamsu Rizal mengatakan
bahwa pihaknya menempel hasil uji lab di setiap depot air minum yang ada
di Kabupaten Natuna.
"Ada peningkatan dari sebelumnya. Standarnya udah mulai terjaga, kami
pun menempelkan hasil pengujian terhadap depot. Jika nggak ada tempelan
itu, berarti nggak ada pengujian, masyarakat bisa memilah," ujar Syamsu
Rizal, Selasa (23/12/2014).
Dinkes dikatakannya tetap menyurati depot yang belum memenuhi standar
kesehatan, bahkan merekomendasikan usaha untuk tutup sementara, sebelum
aspek-aspek kesehatan dipenuhi.
Kendati tidak menyebutkan detail jumlah depot, namun dikatakannya ada peningkatan kualitas standar kesehatan secara kuantitatif.
"Secara kuantitatif, persentase yang lulus syarat pengujian Dinkes
sudah naik jumlahnya. Ada sekitar dua atau tiga depot di Midai yang
belum memenuhi syarat," kata Syamsu Rizal.
Sebelumnya pihaknya mendapatkan kasus merebaknya penyakit diare di masyarakat beberapa tempat, termasuk di Ranai.
Setelah ditelusuri ternyata banyak depot yang tidak memenuhi standar
selama iniseperti perawatan mesin, batas pemakaian filter, cara
pembersihan tabung yang tidak bagus, hingga intensitas lampu ultraviolet
(UV)
"Pemda melakukan pengecekan berkala sekali dua bulan, sementara ada
pengujian dua kali setahun yang disubsidi pemerintah pusat. Sebenarnya
bagi yang belum lulus standar kesehatan mereka wajib pengecekan dengan
biaya sendiri untuk memenuhinya, kalau tidak akan kami surati,"
paparnya.
Sumber: Tribunnews.com