Beberapa waktu lalu muncul isu produk air minum dalam kemasan (AMDK)
terkontaminasi bakteri. Sejumlah merek terkenal AMDK pun ditenggarai
produknya tidak higienis.
Lalu bagaimana memilih air minum
kemasan yang baik? Menurut Kepala Seksi Pengujian Balai Besar Industri
Agro (BBIA), Mulhaqudin, ada beberapa faktor yang harus diperhartikan
para konsumen sebelum mengkonsumsi air minum kemasan.
"Yang
pertama, tentu saja apakah AMDK itu sudah tertera standar SNI di
kemasannya? Jika sudah, berarti air tersebut sudah memenuhi standar
untuk dikonsumsi" ujar Mulhaqudin kepada VIVAnews.com.
Jika AMDK
sudah tertera SNI, maka kualitasnya telah teruji dengan menggunakan
laboratorium yang terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN),
sesuai dengan aturan AMDK dan Standar Nasional
Pengujian ini
untuk mencegah AMDK memiliki bakteri di atas ambang batas. "Karena jika
suatu AMDK memiliki bakteri di ambang atas batas terkonsumsi dapat
menyebabkan gangguan kesehatan, antara lain masalah pencernaan seperti
diare dan muntaber" ujar Mulhaqudin.
Selain label SNI, konsumen
juga perlu memperhatikan waktu kedaluwarsa. "Karena jika sudah lewat,
tentu kondisinya kurang baik lagi untuk dikonsumsi" ujar Mulhaqudin.
Dan
yang terakhir dan tidak kalah penting, konsumen perlu memperhatikan
cara penjajaan yang dilakukan penjual. "Harus dilihat apakah sudah
memenuhi aturan-aturannya, misalnya tidak boleh terkena sinar matahari
langsung dan lainnya" ujarnya.
Menurutnya, terkadang banyak AMDK
yang sebenarnya sudah memenuhi persyaratan saat diproduksi tetapi
ternyata saat proses penjajaan dan penjualan, kualitasnya telah rusak
dan tidak layak untuk dikonsumsi.
source: vivanews.co.id