Hampir sekitar 50 persen kehilangan air diakibatkan oleh sambungan liar.
Tingkat kehilangan air menjadi kendala paling besar yang saat ini dihadapi PT PAM Jaya dan operator air minum. Hampir sekitar 50 persen kehilangan air diakibatkan oleh sambungan liar.
Menurut Direktur Utama PAM Jaya, Maurits Napitupulu, Secara menyeluruh, total kehilangan air mencapai 46 persen, dan 23 persennya karena pencurian air. "Setengah dari prosentase kehilangan air diakibatkan sambungan ilegal," ujar Maurits di Balaikota DKI Jakarta, Jumat 2 Juli 2010.
Bila melihat dari perjanjian kerjasama (PKS), masalah ini merupakan tanggung jawab pada mitra. "Karena itu gubernur mengarahkan agar dibentuk tim yang selalu membantu dalam penegakan hukum bagi pencuri air," ungkapnya.
Namun, sebelum dilakukan penertiban, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada seluruh warga Jakarta untuk mengingatkan tidak mencuri air. Kemudian melakukan identifikasi wilayah sebagai tempat yang dicurigai paling banyak terjadinya kehilangan air. Dilanjutkan dengan penertiban dan meminta si pelanggar agar membuat sambungan air legal kepada operator setempat.
"Kalau setelah ditertibkan, si pelanggar patuh, ya selesai disitu. Tapi
kalau si pelanggar membandel, maka kami akan bawa ke ranah hukum," ujarnya. Sejauh ini wilayah yang paling tinggi tingkat pencurian airnya adalah Jakarta Utara.
sumber: viva.co.id