Senin, 24 Februari 2014

Cara Mengetahui Kualitas Air

Air merupakan salah satu komponen penting dalam kehidupan manusia, karenanya mengonsumsi air yang bersih menjadi faktor keharusan tersendiri. Lalu bagaimana cara mengetahui suatu air bersih atau tidak?

Tidak semua daerah di Indonesia terutama di Jakarta memiliki kualitas air yang baik, padahal air digunakan untuk berbagai macam kegiatan dan salah satunya untuk minum. Karena itu kebersihan air yang diminum akan mempengaruhi kesehatan seseorang.

"Secara visual masyarakat bsia mengetahui apakah air yang dikonsumsinya layak atau tidak, baik dari mikroorganisme atau dari senyawa-senyawa kimia seperti logam berat," ujar Dr R Budi Haryanto, SKM, MKes, MSc dalam acara Unilever Pureit: Teknologi Pemurni Air Siap Minum Terlindung dari Kuman berbahaya Penyebab Penyakit di Planet Hollywood, Jakarta, Selasa (19/10/2010).

Untuk mengetahuinya Budi menyarankan masyarakat untuk mengambil air lalu dilihat kejernihannya, menciumnya untuk tahu apakah berbau atau tidak dan menjilatnya untuk mengetahui berasa atau tidak. Air yang layak seharusnya berwarna jernih, tidak berbau dan tidak memiliki rasa.

Sedangkan untuk senyawa-senyawa kimia seperti logam berat biasanya akan kelihatan dan berbau. Misalnya untuk logam Fe (besi) atau mangan, begitu air tersebut ditampung akan terlihat seperti ada lapisan kaca atau minyak di aatsnya. Jika didiamkan beberapa lama akan timbul endapan coklat di pinggiran ember atau panci. Tapi untuk senyawa kimia seperti Arsen umumnya tidak berwarna.

Air yang digunakan oleh masyarakat untuk kegiatan sehari-hari dan juga air minum juga berbeda-beda, ada yang menggunakan air tanah dangkal atau dalam serta air PAM.

"Air tanah yang digunakan oleh masyarakat di Jakarta umumnya dangkal, padahal semakin rendah kedalamannya maka kualitasnya semakin tidak bagus. Hal ini karena tanah dan geologinya masih labil serta memungkinkan terjadinya kontaminasi dengan permukaan tanah," ujar pakar kesehatan lingkungan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia ini.

sumber: health.detik.com