Tanpa kita sadari, kekayaan sumber mata air
pegunungan yang kita miliki bisa musnah dalam sekejap dan menimbulkan
penderitaan bagi masyarakat kita. Secara teknis, ada dua macam faktor
penyebab hancurnya sumber air
minum pegunungan yang kita miliki. Penyebab pertama adalah faktor alam
dan yang kedua adalah faktor manusia. Dalam faktor alam ini, saat ini
ulah manusia pun sering kali menjadi pemicu utamanya secara tidak
langsung.
Faktor alam yang paling berpengaruh adalah penggundulan hutan,
gundulnya hutan dapat menyebabkan kekeringan di pegunungan dan wilayah
sekitar. Ini di sebabkan tanah tidak dapat menangkap air
hujan yang jatuh, akibatnya tanah akan labil dan terjadi erosi saat
hujan. Banjir dan longsor adalah akibat yang dapat di rasakan secara
langsung, sedangkan kekeringan dapat terjadi setelahnya. Sumber air minum pegunungan dapat mengering dengan cepat sebab tidak adanya pasokan air yang berhasil di tangkap tanah, debit air
sungai juga akan semakin mengecil. Dan petaka akan segera datang bagi
masyarakat sekitar, yang menyedihkan adalah penyebab gundulnya hutan
umumnya adalah karena ulah sebagian manusia itu sendiri. Manusia yang
tamak yang bahkan tidak pernah ke tempat tersebut, hanya tangan tangan
iblisnya yang meraung raung sampai ke pegunungan tinggi.
Penyebab hancurnya sumber air minum pegunungan yang paling mengerikan adalah manusia, saat ini banyak perusahaan air minum yang seakan berlomba lomba memproduksi air minum langsung dari sumber mata air pegunungan. Perusahan air minum ini langsung menyedot habis sumber mata air pegunungan sampai kedasar, bagaikan belalai belalai gurita yang menyebar di lautan dalam. Mereka mengklaim mareka menyajikan air
minum terbaik langsung dari pegunungan dan menjualnya dengan harga
mahal, yang menyedihkan adalah penderitaan penduduk sekitar yang umumnya
tidak merasakan keuntungan langsung.
Perlombaan menguras sumber mata air pegunungan oleh para perusahaan air
minum sungguh mengerikan, dampak yang di timbulkan sudah sangatlah
nyata. Di beberapa tempat yang banyak di jadikan daerah penyedotan untuk air
minum, dampak yang ditimbulkan sudah terasa oleh masyarakat sekitar. Di
puncak Jawa Barat misalnya, banyak terjadi penurunan permukaan tanah
akibat hilangnya air dari pori pori tanah. Hal ini di sebabkan oleh cara pengambilan air oleh perusahaan air minum bukan hanya mengambil air dari sumber mata air
permukaan, tapi juga langsung menyedotnya ke kedalaman hingga ratusan
meter. Di beberapa tempat dampak kekeringan juga sudah banyak di rasakan
oleh masyarakat sekitar pengambilan air, ini tentu saja menjadi sangat riskan karena di tempat tersebut setiap detiknya di ambil ratusan hingga ribuan liter air. Terkadang hal ini sampai menimbulkan konflik horizontal antar kelompok masyarakat dengan perusahaan.
Untuk mengatasi masalah Sumber mata air
minum yang terancam, diperlukan kesadaran dari manusia. Karena kita
tahu, manusialah yang menjadi penyebab utama kerusakan ini baik secara
langsung maupun tidak langsung. Berhenti membabat hutan adalah langkah
yang bijak, dan mulailah untuk memulai kampanye untuk tidak menggunakan air minum yang di produksi dari sumber air minum pegunungan. Untuk yang satu ini, kita sudah bisa memulai untuk beralih menggunakan sumber air minum yang lain tanpa merusak sumber mata air pegunungan yang kita miliki.